SEJARAH SINGKAT
PENCAK SILAT
Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan
tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan
besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan
memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat
menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan.
Pencak
silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai
nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih
dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong
dan cekak. Di Thailand, pencak
silat dikenal dengan nama bersilat,
dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah
"silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri
ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.
Menyadari pentingnya
mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak
silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi
silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980,
Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M.
Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua
IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu
termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa
organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
(PESAKA) di Malaysia, Persekutuan
Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di
0 komentar:
Posting Komentar